Karya Seni patung dibuat melalui proses yang panjang, hingga ahirnya bisa menjadi sebuah karya seni yang memiliki nilai. Sebagai sebuah hasil karya seni, tak seharusnya patung-patung tersebut di rusak dan dihancurkan, karena zaman sudah berkembang dan Kita juga memiliki pemikiran yang rasional dan hidup di Negara Pancasila.
Karya Seni Patung Arjuna di Purwakarta dibakar
gambar sebelum dan sesudah patung arjuna di purwakarta di bakar |
Dikutip dari jabar.tribunnews.com. Kamis, 11 Februari yang lalu, sejumlah orang merusak dan membakar Patung Arjuna memanah yang terletak di ujung Situ Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Bangunan Patung setinggi tujuh meter yang dibakar tersebut menggambarkan seorang tokoh pewayangan bernama Arjuna yang terlihat berdiri dengan gagah perkasa sedang menarik anak panah dan mengarahkannya ke angkasa. Tragis dan sangat disayangkan, sebuah hasil karya seni yang bernilai sebagai perwujutan tokoh pewayangan Arjuna tersebut habis dibakar dan hanya menyisakan bagian pustek serta paha hingga telapak kaki saja.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi pun berang dengan ulah oknum masyarakat yang melakukan tindakan pembakaran terhadap patung Arjuna yang terbuat dari bahan fiber dan beton tersebut. Patung Arjuna memanah tersebut telah menghias situs Wanayasa sejak tujuh tahun silam. Dan tragisnya lagi, aksi perusakan patung tokoh pewayangan itu pun bukan pertama kali terjadi di Purwakarta. 18 September 2011 yang lalu, juga terjadi perusakan terhadap beberapa patung tokoh pewayangan diantaranya patung Bima, patung Semar, patung Gatot Kaca dan beberapa patung lainya.
Pihak yang melakukan penghancuran karya seni patung – patung di purwakarta beralibi, bahwa Purwakarta adalah merupakan Kota Santri sehingga Kotanya tak pantas dijejali dengan bangunan patung - patung yang dianggap sebagai sebuah simbol kerberhalaan.
Patung Arjuna merupakan ikon Produk Seni Budaya Sunda
Menurut Bupati Purwakarta, sebenarnya dalam realitasnya, bahwa patung Arjuna tersebut adalah merupakan salah satu ikon yang mewakili produk seni budaya Sunda, khususnya karya seni Wayang Golek. "Wayang Golek itu kan produk kebudayaan". Bahkan, saat Walisongo memperkenalkan Islam di tanah Jawa, Wayang Golek juga dijadikan sebagai media dakwahnya," ujar Bupati Purwakarta, seraya mengecam perbuatan pelaku yang dianggap tidak berbudaya dan mendesak .